02 Februari 2009

Makan Nasi Uduk dan Lontong Sayur di GOR Saburai

Jam 7 pagi ini saya mengantar adik bungsu saya pergi ke sekolah. Karena istri juga ada upacara di kantornya, istri saya ikut juga berangkat bersama saya untuk pergi ke kantor. Di dalam perjalanan hujan turun, ini pertanda bahwa istri saya tidak perlu ikut upacara, berarti dia bisa masuk jam 8. Sesudah mengantarkan adik saya ke sekolah, kami berdua, saya dan istri saya, yang belum sempat makan berkeliling dulu untuk mencari sarapan. Perhentian pertama kami kurang beruntung, tadinya kami mau makan di Bubur Ikan Ny. Maya yang ada di depan UTB (Universitas Tulang Bawang) tetapi amat disayangkan ternyata tutup.
Akhirnya, kami memutuskan untuk pergi ke Gor Saburai untuk beli makanan disana, yang kami tahu pasti buka. Ketika sampai di Gor Saburai, kami langsung tahu pilihan makan pagi kami, yaitu nasi uduk (yah, setidak-tidaknya istri saya) dan lontong sayur (yang saya pilih untuk pembeda dari istri saya). Kami pun memesan kedua makanan tersebut dan tidak lama kemudian kedua makanan tersebut pun hadir di hadapan kami.
Karena yang saya makan adalah lontong sayur, berarti pendapat saya tentang makanan disini adalah mengenai lontong sayur. Makanan yang saya makan ini rasanya lumayan, agak pedas sedikit. Lontong yang diberi kuah pedas dan dimakan dengan krupuk menjadikan makanan ini menjadi campuran padat (lontong), ringan (kerupuk) dan cairan (kuah). Dan tanpa perlu menunggu waktu lama habislah sudah lontong sayur tersebut.
Sesudah makan, saya tinggal menunggu istri saya menghabiskan nasi uduknya. Kalau dilihat dari wajahnya, rasanya setidak-tidaknya lumayan, tidak ada keluhan. Selesai makan, saya membayar nasi uduk dan lontong tersebut, masing-masing Rp 5.000,-, dengan uang pas Rp 10.000,-. Sehabis itu kami pun meninggalkan tempat makan tersebut untuk berangkat ke kantor (yah, lagi-lagi setidak-tidaknya istri saya).

Tidak ada komentar: