22 September 2018

Tiga Monitor Satu Komputer

Bekerja di depan komputer sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Ya, sebetulnya tidak hanya bekerja, bermain juga. Saya menggunakan setup 1 monitor 22 inchi di tengah dan 2 monitor 18 inchi di kanan dan kiri monitor. Untuk dapat menggunakan ketiga monitor tersebut, saya memanfaatkan VGA onboard untuk monitor kanan, dan VGA eksternal (NVIDIA Geforce GTX 1050 Ti 4GB) untuk monitor tengah dan kiri.
Dalam penggunaannya, saya menggunakan monitor tengah untuk sebagian besar aktivitas, mulai dari bekerja, bermain, dan nonton. Tentu saja pada saat bekerja, terkait pekerjaan saya sebagai pengajar, biasanya saya bekerja di monitor tengah untuk mengetik atau koding, dan monitor kanan untuk materi web, pdf, atau video. Monitor kiri agak jarang digunakan, tapi kalau konten di monitor kanan tidak muat, baru saya geser ke kiri.
Monitor kiri lebih sering digunakan kalau anak-anak mau main game, saya letakkan layar game di monitor kiri sehingga tetap leluasa bekerja. Dalam kondisi yang ekstrim (banyak anak yang mau main), saya bahkan harus merelakan monitor kanan untuk dipakai bermain juga oleh anak-anak. Kondisi monitor kanan dipakai bermain malah lebih sering terjadi. Salah satu hal yang menarik adalah game yang menggunakan akselerasi 3D dari VGA GTX1050Ti tetap dapat dijalankan di monitor kanan yang menggunakan VGA onboard, berarti rendering boleh di hardware VGA yang kuat, tapi hasil render boleh disalurkan ke VGA lain. Tentu saja, dalam desakan tenggat waktu pekerjaan, anak-anak saya minta untuk tidak masuk ke ruang komputer agar saya bisa konsentrasi.
Hal yang menyenangkan dari monitor yang banyak adalah pada saat kita membuka beberapa program sekaligus untuk membangun kerangka pikir dalam melaksanakan sesuatu (umumnya pekerjaan) kita tidak perlu repot bolak-balik membuka dan menumpuk windows dari aplikasi. Selain itu, pada saat kita bekerja multitasking (tentu saja fokus tetap pada satu kegiatan yang mencurahkan pikiran), seperti scanning, printing, copying, downloading, sembari typing (kebanyakan kata inggrisnya :p), kita bisa dengan mudah melihat progress dengan melirik sekejap.
Masalahnya, sekarang kalau bekerja di tempat yang harus berkutat di satu layar monitor saja, apalagi cuma pakai laptop, jadi cenderung lebih lambat kerjanya. Atau apakah yang benar kinerjanya jadi lebih baik ya dengan multi monitor? Sayangnya saya tidak punya data sebelum pakai multi-monitor setup. Jadi? ya sudah, kerja saja :).

01 Maret 2009

Istriku

Istriku yang tercinta adalah kekasih dalam hidupku.
Dirinya memberikanku ketenangan dalam ketidakpastian.
Dulu aku pikir dirinya akan terlihat paling cantik saat memakai baju pengantin, tetapi ternyata dirinya bertambah cantik setiap saat dalam perjalanan pernikahan kami.
Belum genap setahun pernikahanku, tidak ada masalah yang tidak dapat kami selesaikan.
Cinta kami selalu dapat memberikan solusi.
Sekarang dirinya telah mengandung sembilan bulan calon anakku.
Betapa beban yang ia bawa tidaklah ringan.
Tetapi setiap aku pulang kerja, ia selalu tersenyum menyambutku, selalu menanyakan keadaanku.
Istriku, saat anak kita lahir nanti, izinkan aku menggendongnya, meringankan bebanmu walau hanya sejenak.
Istriku, aku selalu mencintaimu.

tertanda
Suamimu tersayang

27 Februari 2009

Nonton Twilight di Cinema21 Bandar Lampung

Kemarin, tepatnya tanggal 25 Februari 2009, Saya dan istri saya menyempatkan diri untuk menonton film di bioskop Cinema21 yang baru hadir di Bandar Lampung. Sebelum berangkat menonton, beberapa jam sebelumnya saya sempatkan diri Saya untuk mampir dan melihat Cinema21 yang baru ini sekaligus membeli tiket. Kesan pertama yang Saya tangkap adalah kesan eksklusif yang dicirikan dengan warna merah karpet dan cahaya lampu yang lembut. Kelengkapan dari Cinema21 ini sudah mirip dengan bioskop 21 yang ada di kota-kota besar. Sesudah berkeliling sebentar dan ngobrol dengan salah satu pegawainya, akhirnya saya memutuskan untuk membeli tiket nonton baru kemudian pulang.
Saya memesan tiket jam 16:35 di Cinema 1 (sebutan untuk ruang nontonnya), jadi berangkatlah Saya dan istri saya dari rumah jam 16:15. Sesampai disana, kami menunggu di depan Cinema21. Tiba-tiba saya dihampiri seseorang yang saya kenal, orang tersebut adalah mantan mahasiswa saya dan kami terlibat perbincangan ringan. Tidak lama kemudian dia mohon diri, dan juga kebetulan memang sudah waktunya bagi kami untuk masuk ke dalam Cinema 1 dan mulai menonton.



Film Twilight yang kami tonton ini merupakan film yang diangkat dari novel berjudul sama yang sangat populer di Amerika, dan mungkin di seluruh dunia. Bercerita tentang kisah percintaan muda-mudi yang mengalami pertentangan terhadap perbedaan yang mereka miliki. Keseluruhan cerita bagus, dan terlihat lumayan padat, ini mungkin dikarenakan hampir seluruh bagian dari novel dikonversi ke dalam film (dugaan saya, kebetulan saya belum sempat baca novelnya). Kalau mau tahu lebih lengkapnya, silakan tonton film ini. Kalau bisa jangan baca novelnya dulu, karena sepertinya lebih menarik tanpa mengetahui ceritanya.

20 Februari 2009

Bagaimana 256 CPU terlihat di Task Manager

Pegawai Intel mem-post screenshot dari Windows task manager yang memperlihatkan 256 core berjalan di Windows Server 2008 R2.
Windows Server 2008 R2 menggunakan kernel yang sama dengan Windows 7, yang sekarang bisa mengakomodasi 256 processor

"Diantara sekarang dan nanti kita akan lebih sering melihat mesin dengan tingkat paralelisme yang mungkin cocok untuk beberapa perancangan ulang UI (User Interface),"  komentarnya. "Saya tidak tahu berapa banyak administrator TI atau developer yang memiliki monitor LCD 30", baiklah, Saya tahu satu dan sayangnya itu bukan Saya."


sumber megagames.com



16 Februari 2009

Sahabat-Sahabatku

Beberapa kali pada saat di dalam kelas, aku termenung. Ingatanku kembali ke masa sekolah dulu, dimana teman-teman bercanda, terharu, tertawa, bersedih, berbincang, dan terkagum bersama. Teman-temanku semuanya adalah permata-permata kehidupan yang memberikan kisahnya masing-masing. Bersama mereka aku menikmati perjalanan ke gunung, laut, lembah, kota, desa yang menjadi tempat-tempat menakjubkan bersama keindahan persahabatan.

"Pak, lembar jawabannya ditaruh dimana?", ujar mahasiswa yang ingin mengumpulkan hasil pekerjaannya.

Aku terhenyak dari renungku.

"Letakkan saja disini," jawabku.

Satu demi satu mahasiswa mengumpulkan lembar pekerjaannya. Sampai pada akhirnya, Aku sendiri di dalam ruang kelas yang kosong itu. Kerinduan akan sahabat mengutuk diriku pada keinginan-keinginan mustahil. Mengharapkan hari lalu kan terulang, mengharapkan kehadiran jiwa-jiwa muda yang penuh semangat dan bersahabat.

"Sahabatku, aku rindu akan kalian dan kenangan yang kita bagi bersama", berbisik hatiku bersama kakiku melangkah pergi.

"Semoga kita bersua lagi, sahabatku"