06 Desember 2008

Kartu Askes & Gigi

Kemarin saya mengantar Ibu Saya ke dokter gigi untuk menambal giginya. Karena rencananya mau pakai kartu akses, kami berangkat ke Puskesmas dekat rumah kami. Sesampai di Puskesmas, kami harus menunggu seorang Ibu dengan dua anaknya untuk dilayani. Sekitar 5 menit kemudian kami dilayani oleh dokter Puskesmas. Yang amat disayangkan ternyata kami ke Puskesmas yang salah, harusnya kami ke Puskesmas yang ada dokter giginya. Dokternya merekomendasikan untuk pergi ke Puskesmas di
dekat pasar Way Hali yang ada dokter giginya.
Kami terpesona melihat kemegahan Puskesmas Way Halim, terlihat ramai dan pelayanan juga cepat. Kami kemudian mendaftar di Puskesmas tersebut, tentunya yang dimaksud mendaftar disini hanya ibu Saya. Kami masuk ke bagian dokter gigi untuk melakukan perawatan gigi. Tempatnya bagus, alat-alatnya tergolong baru, bahkan lebih bagus dari dokter gigi langganan keluarga kami (Yang menurut Saya cukup bagus). Sayang sekali, ternyata dokter gigi di puskesmas ini hanya menerima cabut gigi, kami disarankan untuk rujuk ke rumah sakit. Yah, agaknya ini disebabkan bahan untuk melakukan penambalan tidak ada di puskesmas.
Karenasudah kepalang tanggung, akhirnya kami berangkat sekali lagi untuk berobat di Rumah Sakit. Karena satu-satunya Rumah Sakit rujukan di Bandar Lampung adalah RSUD Abdul Moeloek, maka meluncurlah kami kesana. Sesampai di sana kami langsung menuju loket penyerahan kartu Askes di lantai bawah sebelah kiri gedung bagian depan Rumah Sakit. Kemudian kami menyerahkan kartu bersama bersama rujukan dari Puskesmas. Untungnya dalam waktu kurang dari 30 menit kami sudah dipanggil, kami langsung ke meja pendaftaran pasien baru untuk gigi & mulut di samping kanan loket Askes. Sesudah pendaftaran kami diberikan berkas pasien dan disuruh langsung ke poli Gigi & Mulut di lantai dua tepat di sambungan gedung depan sebelah kanan dan kiri.
Sesampai di poli gigi, Ibu Saya dipersilakan masuk dan Saya menunggu di luar. Baru sekitar 15 menit menunggu ternyata Ibu saya sudah keluar dari poli Gigi. "Kok, cepat sekali?" ujar Saya. Kata Ibu Saya, "Mama kan ada dua gigi yang bermasalah, yang satu bengkak, yang satu lagi harus ditambal, tetapi disini maunya perawatannya satu persatu, tidak bisa sekaligus, jadi harus datang lagi selasa.". Dan itu artinya salah satu giginya baru bisa diurus setelah gigi yang lain selesai. Ibu Saya akhirnya berinisiatif untuk pergi ke dokter gigi langganan nanti sore, karena rasanya tidak sanggup menahan sakit sampai hari Selasa. Kami ke apotik di lantai bawah sebelah kanan gedung depan untuk menyerahkan resep yang diberikan. Karena biasanya lama untuk dipanggil mengambil obat. Kami pulang dan baru akan mengambil obat di Rumah Sakit nanti sore saat Saya keluar rumah lagi.

Tidak ada komentar: